WELCOME

Selamat datang di LEMONADE PHOTOGRAPHY. jika anda menyukai artikel-artikel saya, jangan lupa tinggalkan jempol anda (LIKE) atau komentar sebagai oleh-oleh. Terima kasih telah mengunjungi dan Selamat melihat-lihat... HOPE YOU LIKE THAT. :)

YANG LAGI ANGET :





ORIGIN VISITOR :

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Diberdayakan oleh Blogger.
 photo MUSIC6BY2_zpscfdd98b0.png
Unknown On Jumat, 17 Januari 2014

Assalamu 'alaikum sobat Lem-Pho sekalian alam.
Pada postingan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang Black and White Effect untuk sebuah photo. Namun sebelum itu, ada baiknya kita tahu dulu apa sih sebenarnya Black and White Effect itu ?? dan kapan Black and White Effect dapat diterapakan. tanpa memperpanjang mukadimah yang membuat tangan saya pegal, langsung saja kita ke TE-KA-PEE. . .
Black and White Effect adalah suatu Effect sederhana yang hanya terdiri dari dua jenis colour aja, yaitu hitam dan putih. Effect ini sering juga disebut effect B&W atau Effect TV jadul. Meskipun effect ini terbilang sangat simple, namun effect ini termasuk salah satu jenis effect yang sangat diminati dan digemari didunia photografi. Bahkan effect jadul ini banyak diterapkan oleh para fotografer untuk membuat sang model seperti berada di jaman perang dunia II :D

KAPAN B&W DITERAPKAN ???
Setelah sobat mengetahui apa arti dari B&W Effect, hal selanjutnya yang terpikirkan adalah kapan waktu yang tepat untuk menerapkan B&W Effect dan foto jenis apa yang paling cocok kalau di BW-in atau dibuat hitam putih. Menurut saya, semua jenis fotografi (dari portrait, landscape, candid, dll) bisa dibuat hitam putih dengan hasil yang unik dan bagus. Tapi ada juga foto yang lebih kuat kalau ditampilkan berwarna. Berikut ini tips-tips dan contoh kapan foto B&W terasa lebih kuat untuk foto-foto tertentu. Cekidoootttt. . .

A. WARNA BISA MENGGANGGU

Biasanya, saya mengubah foto menjadi Black & White karena ada warna yang terlalu mencolok di latar belakang, sehingga bisa mengganggu fokus pemirsa dari subjek yang ingin ditonjolkan. Ini salah satu sebabnya banyak fotografi jenis candids, street photography atau fotojurnalistik yang diubah menjadi B&W. Penyebab utamanya adalah karena saat memotret, fotografer tidak bisa sepenuhnya mengendalikan elemen-elemen warna di latar belakang. Dengan mengubahnya menjadi B&W, fokus pemirsa akan lebih ke subjek foto (jagoannya) dan isi foto.

Atraksi akrobatik pengisian teh di Chengdu, Sichuan, Cina. Konversi B&W membuat fokus pemirsa lebih ke subjek

B. FOKUS KE TEKSTUR, BENTUK DAN PENCAHAYAAN

Ketika kita menghilangkan elemen warna. Kita secara otomatis meningkatkan perhatian pemirsa ke tekstur, bentuk dan pencahayaan. Maka itu, foto B&W sering juga untuk dipakai untuk foto pemandangan. Terutama saat tekstur, pencahayaan lagi dramatis-dramatisnya. Contohnya seperti formasi awan yang dramatis, pencahayaan dari belakang (backlight), atau tekstur dan bentuk alami dari fenomena alam.

B&W meningkatkan fokus ke tekstur, pencahayaan dan bentuk alami sebuah pemandangan/landscape

Cahaya dari atas, belakang membuat tekstur pohon-pohon di taman nasional Huang Long menjadi sangat jelas dan dramatis

C. SUASANA KLASIK

B&W juga bagus untuk foto-foto bernuansa klasik / timeless. Foto seperti bangunan tua (candi, gedung tua, reruntuhan, pelabuhan tua) semuanya bisa dibuat suasananya seperti di masa lalu dengan konversi B&W. Hal ini karena saat melihat B&W, kesan masa lalu dan nostalgia lebih kental daripada foto berwarna. Dalam sejarah fotografi, meskipun sudah ditemukan sejak akhir abad ke-19, foto warna baru digunakan secara luas setelah tahun 1960an.

Cahaya dari atas, belakang membuat tekstur pohon-pohon di taman nasional Huang Long menjadi sangat jelas dan dramatis
Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta

D. PORTRAIT

Dan yang terakhir, B&W juga bisa untuk diaplikasikan ke portrait (foto orang) ketika kita ingin lebih menonjolkan karakter dan ekspresi dari subjek foto daripada hal-hal lainnya.

                  Putri Blouvia                                                   Felicia Bulan S.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membuat foto menjadi B&W memang sangat mudah dan mengasyikkan. Karena di mana semua objek kehilangan warna, yang tersisa hanya nada gelap/terang yang membentuk dimensi suatu benda yang sangat ditentukan oleh karakter dan intensitas cahaya yang mengenainya. 

Di era digital seperti sekarang ini, untuk membuat foto B&W sebaiknya sobat memotretnya dengan mode warna, agar mendapat varian nada yang lebih kaya ketimbang memotretnya dengan mode monochrome. Karena untuk mengubah foto warna ke B&W bukan hanya sekedar mengubah setting Monokrom di kamera atau mengubah foto menjadi Grayscale di Photoshop dengan menu Image>mode>grayscale. Tapi ada teknik khususnya yaitu dengan mengatur color mix untuk menerangkan atau menggelapkan warna tertentu. Saya sendiri biasanya mengunakan Adobe Photoshop untuk mengubah foto berwarna menjadi B&W.

Selain itu, agar tampilan foto yang kita edit mendapat finishing yang bagus, unik, menarik bahkan langka, ada baiknya sobat sekalian berimajinasi dan berkreasi seindah mungkin yaitu dengan menggabungkan photo yang B&W dengan photo yang berwarna (tapi masih tetap dalam satu jenis photo yang sama). Atau sobat bisa juga menyulapnya menjadi foto manipulasi dan lainnya sebagainya. Semua itu sangat tergantung pada keinginan, kreativitas serta ide gokil dari isi kepala sobat sekalian. Jadi teruslah berusaha, karena "untuk menjadi indah, itu tak harus mewah. . ."  :)

Jika penasaran dan ingin melihat foto B/W hasil lembut jemari saya, silahkan mampir ke gallery saya.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

 photo pesanblog2_zps372c39d4.png